Jurnaldigunakan untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Setiap ada perubahan pada kekayaan, modal, biaya, dan pendapatan harus terlebih dahulu dicatat ke dalam jurnal umum. Tanggal 20 Januari 2018 menerima pendapatan dari penjualan tunai sebesar Rp10.000.000. Berbagai konten premium Jurnal hanya untuk Anda.
Bagaimana cara membuat jurnal harian akuntansi? Sebelum masuk ke pembahasan tersebut, anda harus tahu terlebih dahulu seperti apa itu jurnal harian. Jika ditinjau dari pengertian secara umum, jurnal adalah buku harian atau formulir khusus yang dipakai dalam mencatat semua kegiatan transaksi. Pencatatan yang dilakukan harus sesuai dengan urutan tanggal serta jurnal harian ini wajib ditulis secara berurutan sehingga nanti pembaca bisa dengan mudah mengetahui setiap transaksi lengkap dengan kronologinya. Untuk penggunaan jurnal harian sebenarnya akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Maka dari itu, anda jangan heran jika nanti anda menemukan bahwa perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain memiliki pembukuan yang berbeda. Biasanya perusahaan akan mempertimbangkan faktor efisiensi dan efektivitas di dalam pembuatan buku jurnal Jurnal HarianJurnal harian yang dibuat tersebut tentunya bukan tanpa tujuan. Tujuan utama dari pembuatan jurnal harian adalah untuk memudahkan dalam melakukan proses identifikasi, pencatatan, serta penilaian terhadap berbagai macam dampak ekonomi yang berasal dari satu transaksi maupun juga berasal dari berbagai macam transaksi yang lainnya yang ada di dalam perusahaan itu, tujuan dari pembuatan jurnal harian adalah agar mempermudah di dalam melakukan proses pemindaian terhadap dampak transaksi yang kemungkinan bisa terjadi pada sebuah akun sesuai dengan Jurnal HarianDi bawah ini kami akan menjelaskan tentang beberapa fungsi yang ada pada jurnal harian yang dibagi menjadi beberapa poinFungsi HistorisSeperti yang sudah kami jelaskan bahwa semua transaksi yang dilakukan harus sesuai dengan urutan. Artinya, jurnal harian memang harus disusun secara sistematis dan sesuai dengan kronologinya. Jurnal tersebut nantinya akan digunakan sebagai penggambaran terhadap aktivitas perusahaan secara sistematis yang akan terus berlangsung setiap MencatatJurnal yang dibuat tersebut harus mencatat semua hal yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. Jangan sampai ada kegiatan atau satu transaksi yang terlewat dengan alasan apapun. Setiap perubahan pada kekayaan, modal, pendapatan, biaya, dan lain-lain wajib dicatat lebih dahulu dalam jurnal. Dengan begitu, pembuatan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan benar-benar lengkap karena tidak ada bagian yang AnalisisFungsi ini menunjukkan bahwa pembuatan jurnal merupakan buah dari analisa yang di dalamnya berupa kredit dan debit akun lengkap dengan nominal atau jumlahnya. Analisa tersebut nantinya akan berhubungan dengan nama akun, debet, kredit, maupun pencatatan yang harus ditulis lengkap dengan InstruktifApa itu fungsi instruktif? Fungsi instruktif merupakan fungsi dimana jurnal harian juga merupakan sebuah instruksi atau perintah serta petunjuk dalam memasukkan data ke buku besar. Selain itu, perintah ini juga berkaitan dengan kredit dan debit akun yang sesuai dengan catatan di dalam jurnal. Ingat, pencatatan tersebut bukan hanya sebatas catatan dokumen transaksi, melainkan juga merupakan sebuah perintah atau InformatifFungsi informatif adalah fungsi yang berkaitan dengan pemberian informasi seputar transaksi yang kemudian akan secepatnya akan dilakukan pencatatan dengan berdasarkan keterangan yang sudah yang Harus Diperhatikan Dalam membuat Jurnal Harian AkuntansiSetelah memahami seputar pengertian, tujuan, dan fungsi jurnal harian. Ada beberapa hal yang harus anda pahami ketika ingin membuat jurnal akuntansi, yakniPaham tentang persamaan akuntansiHal pertama yang harus anda pahami agar jurnal jurnal akuntansi yang anda buat sesuai dengan ketentuan adalah paham seputar persamaan akuntansi. Adapun persamaan akuntansi adalah seperti di bawah iniAset = Utang + ModalKemudian ketentuan di atas akan diperluas hingga menjadiAset = Utang + Modal + Pendapatan – BebanSelain itu, pemahaman mengenai persamaan akuntansi juga ada kaitannya dengan kelompok akun yang masuk di dalamnya. Seperti piutang usaha dan juga masuknya kelompok aset maupun juga persediaan yang masuk ke dalam aset dan lain-lain. Selain dua hal tersebut, hal lain yang juga harus anda pahami adalah saldo norma pada setiap akun. Jadi, ketika nanti anda menemui sebuah transaksi, maka anda akan secara otomatis bisa dengan mudah bukti transaksiJika anda perhatikan, langkah pertama yang kami jelaskan adalah seputar pengetahuan. Sekarang, langkah kedua adalah tentang praktek. Untuk bisa menulis transaksi ke dalam jurnal akuntansi, maka sebelumnya anda harus mengumpulkan setiap bukti transaksi yang sudah dilakukan. Bukti transaksi ini merupakan sebuah pondasi yang sangat penting dalam membuat sebuah jurnal akuntansi. Jika ternyata anda tidak menemukan bukti transaksi, maka sudah tentu anda tidak bisa membuat jurnal akuntansi dengan benar. Maka dari itu, yang harus anda lakukan sekarang ada memastikan bahwa anda sudah mengumpulkan bukti transaksi dan barulah kemudian anda bisa memasukkan ke dalam jurnal transaksiLangkah ketiga adalah seputar identifikasi transaksi. Perlu anda tahu bahwa tidak semua transaksi boleh dicatat. Untuk jenis transaksi yang boleh dicatat adalah jika transaksi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan posisi keuangan serta bisa dinilai dengan satuan moneter. Oleh sebab itu, anda harus melakukan identifikasi transaksi terlebih dahulu sebelum anda melakukan pencatatan. Dengan begitu, maka hasil dari pencatatan yang anda lakukan sudah anda harus menentukan seperti apa pengaruh pada posisi keuangan. Agar mempermudah anda, silahkan anda menggunakan persamaan akuntansi seperti di bawah iniAset = Utang + ModalPerlu diingat bahwa untuk setiap transaksi bisa berpengaruh terhadap dua jurnal akuntansi JurnalPenerimaan Kas Jurnal yang hanya mencatat terkait uang kas tunai yang masuk ke perusahaan. Jurnal ini meliputi tanggal, nama pelanggan, penerimaan uang tunai (jumlah yang dibayarkan, faktur, nama pelanggan). Serta terdapat kolom debit untuk pencatatan uang tunai dan kolom kredit untuk pencatatan penjualan Jurnal Pengeluaran KasSkip to content Produk Zahir AccountingZahir ERPZahir HRZahir POSPOSXPOS RestoDagang & DistribusiRitelKontraktorJasaResto & Coffee ShopTravelManufakturNirlabaMinimarketAkuntansiBisnisKeuanganMarketingLainnya Tips & TrikMarketingEtos KerjaProfesi & KarirEkonomiEntrepreneurshipCoba Zahir, Gratis Jurnal Penjualan Pengertian dan Jenisnya Home » Jurnal Penjualan Pengertian dan Jenisnya Jurnal Penjualan Pengertian dan Jenisnya Setiap perusahaan biasanya melakukan kegiatan jual beli, baik kecil maupun besar. Transaksi yang dilakukan suatu perusahaan tidak selalu dibayar tunai, tentu ada saja yang dibayar secara kredit. Setiap transaksi membutuhkan pencatatan untuk memudahkan pembuatan laporan keuangan nantinya. Untuk itu jurnal pembelian dan jurnal penjualan diperlukan untuk kepentingan operasional. Pada kesempatan kali ini saya akan memberitahu anda apa dan bagaimana jurnal penjualan itu digunakan. Pengertian Jurnal PenjualanDaftar Isi1 Pengertian Jurnal Penjualan2 Jenis-jenis Jurnal 1. 2. 3. 4. Retur dan Potongan3 Related posts Jurnal penjualan adalah jurnal khusus dalam siklus akuntansi yang fungsinya untuk mencatat transaksi penjualan. Jurnal khusus dapat digunakan dan dicatat serta diposting ke akun-akun secara komputerisasi. Biasanya informasi yang disimpan dalam jurnal penjualan untuk setiap transaksi diantaranya Tanggal transaksi Nomor rekening Nama Pelanggan Nomor faktur Jumlah penjualan debit akun piutang dagang dan kredit akun penjualan Jurnal penjualan pada dasarnya hanya mencatat piutang, yang berarti penjualan yang dilakukan secara tunai tidak dicatat di dalamnya. Penjualan yang dilakukan secara tunai akan dicatat di akun jurnal penerimaan kas. Tapi terkadang pada prakteknya masih ada yang menggabungkan penjualan tunai dalam akun jurnal penjualan. Jika Anda ingin menelaah dan melihat saldo yang sudah tercatat di buku besar umum, Anda bisa merujuk ke jurnal penjualan, untuk mengakses salinan faktur anda bisa menggunakan nomor faktur yang tercantum dalam jurnal penjualan. Jenis-jenis Jurnal Penjualan Berikut jenis-jenis jurnal penjualan, yaitu 1. Tunai Perusahaan kadang menjual barang secara tunai dan kredit. Berikut contoh ilustrasi jurnal penjualan perpetual seperti dibawah ini Diasumsikan bahwa pada tanggal 01 Mei 2014, PT Melati menjual barang seharga Transaksi penjualan ini dapat dicatat sebagai berikut Debet Kas = Kredit Penjualan = Dalam sistem persediaan perpetual, harga pokok penjualan serta pengurangan jumlah persediaan wajib dicatat juga. Dengan ini, akun persediaan menunjukkan jumlah persediaan yang belum terjual. Asumsikanlah bahwa harga pokok penjualan pada tanggal 5 Mei 2014 adalah Jurnal untuk mencatat harga pokok penjualan dan pengurangan dalam persediaan seperti dibawah ini Debit Harga Pokok Penjualan = Kredit Persediaan = Beberapa waktu terakhir, meningkatnya kepemilikan kartu kredit di Indonesia menjadikan penjual ritel menjual dagangan nya menggunakan kartu kredit, seperti Visa. Lalu bagaimana peritel melakukan pencatatan penjualan menggunakan kartu kredit? Penjualan seperti ini, dicatat sebagai penjualan tunai karena peritel biasanya menerima pembayaran beberapa saat ketika sudah terjadi penjualan, Penjualan yang menggunakan kartu kredit nantinya diproses oleh badan kliring yang menghubungkan bank penerbit kartu kredit. Misalnya Kartu Kredit BCA, Bank Mandiri. Bank itulah yang nanti bakal mentransfer uang tunai hasil penjualan ke rekening bank peritel. Jadi, jika pembeli membayar secara tunai maupun menggunakan kartu kredit untuk membayar pembelanjaannya, penjualan akan dicatat seperti ditunjukkan di atas. Beban pemrosesan yang dikeluarkan oleh badan kliring atau bank penerbit kartu kredit, besarnya sekitar 2-3% dari angka transaksi penjualan. Berikut cara mencatat beban kartu kredit secara periodik Debet Beban kartu kredit = Kredit Kas = 2. Kredit Jurnal penjualan kredit adalah catatan jurnal yang fungsinya untuk mencatat jenis transaksi penjualan kredit. Penjual biasanya mencatat penjualan sebagai debit pada akun Piutang Usaha atau Piutang Dagang dan kredit. Risiko dari penjualan secara kredit, akan terlihat di jurnal wesel tagih dan wesel bayar. Perhatikan pencatatan jurnal penjualan kredit metode perpetual di bawah ini Jurnal penjualan secara kredit senilai dan harga pokok penjualan untuk PT Melati adalah berikut ini Debit Piutang Usaha = Kredit Penjualan = Debit Harga Pokok Penjualan = Kredit Persediaan = 3. Diskon Syarat dalam suatu penjualan biasanya ditunjukkan dalam faktur penjualan yang dikirim kepada pembeli. Contoh faktur penjualan untuk PT Melati ditunjukkan sebagai berikut Syarat dalam suatu pembayaran yang disepakati oleh kedua belai pihak, pembeli dan penjual disebut syarat kredit credit term. Jika pembayaran dilakukan ketika pengiriman barang, maka syaratnya adalah tunai atau tunai bersih. Sebaliknya, jika pembeli yang diperbolehkan mendapat keringanan waktu untuk membayar maka disebut sebagai periode kredit credit period. Periode kredit biasanya dimulai sejak tanggal transaksi penjualan yang ditunjukkan dalam faktur. Jika pembayaran jatuh tempo setelah tanggal faktur seperti 30 hari, maka syaratnya adalah 30 hari bersih, yang ditulis n/30. Bila pembayaran jatuh tempo di akhir bulan yang sama dengan bulan penjualan, maka syaratnya ditulis sebagai n/eom end-of-month. Agar mendorong pembeli membayar sebelum jatuh tempo, penjual biasanya menawarkan diskon kepada pembeli tersebut. Misalnya, penjual bisa menawarkan diskon 2% jika pembeli membayar dalam kurun waktu 10 hari setelah tanggal faktur. Jika pembeli tidak mengambil diskonnya, harga yang tertera di faktur akan jatuh tempo dalam 30 hari. Syarat ini ditulis sebagai 2/10. n/30 dan dibaca sebagai diskon 2% jika dibayar dalam 10 hari, jumlah bersihnya jatuh tempo dalam 30 hari. Diskon yang diambil pembeli untuk membayar lebih awal disimpan sebagai diskon penjualan oleh penjual. Biasanya penjual mencatat diskon penjualan di akun terpisah. Akun diskon penjualan ialah akun kontra terhadap penjualan. Perhatikan ilustrasi jurnal penjualan dengan diskon dan PPN dibawah ini Katakan uang tunai diterima dalam periode diskon 10 hari dari penjualan kredit dan PPN sebesar 10%. Maka pencatatan jurnal transaksi penjualannya seperti ini Debit Kas = Rp Debit PPN = Rp Debit Diskon Penjualan = Rp Kredit Piutang Usaha = Rp 4. Retur dan Potongan Barang yang sudah dibeli dapat dikembalikan oleh pembeli kepada penjual yang merupakan retur penjualan sales return. Di samping itu, dengan alasan barang rusak, cacat atau alasan lainya, penjual bisa mengurangi harga barang yang disebut pemberian potongan penjualan sales allowance. Jika retur atau potongan penjualan terjadi secara kredit. Penjual biasanya membuat memo kredit atau memorandum kredit credit memorandum untuk pembeli yang melakulan retur. Memo ini memperlihatkan jumlah dan alasan kredit penjual di dalam akun piutang usaha, di mana piutang usaha jika terjadi penjualan kredit berarti berkurang jumahnya. Seperti diskon penjualan, retur dan potongan penjualan bisa mengurangi pendapatan. Karena bisa menambah ongkos kirim ongkir barang penjualan serta beban lainnya. Dikarenakan persediaan selalu diperbarui, penjual menambahkan biaya barang yang dikembalikan dalam akun persediaan. Penjual harus mengkredit biaya barang yang dikembalikan di akun harga pokok penjualan, karena akun ini didebitkan saat penjualan awal dicatat. Kesimpulan Transaksi penjualan merupakan salah satu kegiatan suatu perusahaan baik perusahaan dagang, manufaktur, maupun jasa. Sehingga perusahaan membutuhkan pencatatan penjualan dengan baik dan benar. Setelah memahami pelajaran ini, semoga anda tidak lagi mengalami kesulitan untuk melakukan pencatatan jurnal penjualan. Sehingga laporan keuangan yang anda kelola, akan valid dan akurat. Dan bila ingin menerapkan sistem keuangan dengan tools sederhana, anda bisa langsung meluncur ke Zahir Accounting. Related posts
Bukuharian jurnal penjualan hanya digunakan untuk mencatat penjualan . - Tanya Mipi IklanIklanAAA. Abdurrohman18 Juli 2022 0940Jawaban terverifikasiJawabannya adalah B. Pembahasan; Jurnal penjualan merupakan bagian dari jurnal khusus perusahaan dagang yang digunakan untuk mencatat transaksi penjualan persediaan barang dan aset lainnya secara kredit pembayaran ditangguhkan sehingga menimbulkan piutang dagang D bagi perusahaan. Jadi, jawabannya adalah 0Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!IklanIklanYah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan! otLlS.