Berelsondan Steiner. Komunikasi Politik adalah penyampaian informasi, ide, emosi, keterampilan melalui pengunaan simbol gambar, kata, angka, grafik dan sebagainya. 5. Maswadi Rauf. Komunikasi politik adalah salah satu kajian ilmu politik. Hal itu disebabkan karena pesan-pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi bercirikan politik. Jakarta Sosialisasi politik, seperti sudah tidak asing lagi untuk masyarakat Indonesia. Bahkan sosialisasi politik juga sudah dilakukan saat masih duduk dibangku sekolah. Tapi tidak sedikit pula yang masih belum paham mengenai sosialisasi politik itu sendiri. Jadi apa sebenarnya sosialisasi politik itu? Sosialisasi politik adalah sesuatu yang bisa dilihat sebagai sebuah lanjutan dari pengetahuan yang berisi tentang nilai-nilai politik. Tujuan Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia, Fungsi dan Dasar Pemikirannya Pilpres 2019, JK Sebut Stabilitas Politik di Indonesia Baik PNS Diminta Jaga Netralitas pada Tahun Politik Proses sosialisasi ini membuat seseorang bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Keterampilan dan ilmu ini bisa digunakan untuk petunjuk dalam melakukan peran politiknya. Selain itu, seseorang juga bisa lebih mengerti tentang nilai dan norma kehidupan yang berlaku di masyarakat. Lewat proses sosialisasi juga, seseorang bisa belajar tentang semua hal yang berkaitan dengan kepentingan pribadinya ataupun kepentingan orang lain. Dengan begitu, dia bisa mendapatkan ilmu yang luas yang berkaitan dengan gejala politik dan masalah-masalah politik yang ada di sebuah masyarakat. Lalu sebenarnya apa tujuan dari sosialisasi politik? Berikut tujuan sosialisasi politik yang telah rangkum dari berbagai sumber, Jumat18/1/2019.Tujuan sosialisasi politik menurut Richad E. Dawson penulis buku sosialisasi politik mengatakan bahwa sosialisasi politik merupakan suatu pewarisan pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pandangan politik dari orang tua, guru dan sarana-sarana sosialisasi lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang baru menginjak dewasa. Makna sosialisasi politik 1. Sosialisasi merupakan proses hasil belajar dari pengalaman yang ada. 2. Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu dan kelompok dalam batas-batas yang luas dan lebih khusus berkenaan dengan pengetahuan atau informasi, nilai dan sikap. 3. Sosialisasi tidak dibatasi usia. 4. Sosialisasi merupakan prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas sosial. 5. Sosialisasi politik dapat dilakukan di berbagai lingkungan, seperti di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan kehidupan bernegara maupun dalam lingkungan partai politik. Tujuan dari sosialisasi politik 1. Untuk memperluas pemahaman dan penghayatan serta wawasan terhadap masalah-masalah politk yang berkembang. 2. Mampu meningkatkan kualitas diri dalam berpolitik sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. 3. Dapat meningkatkan kualitas kesadaran politik rakyat menuju peran aktif dan partisipasinya terhadap pembangunan politik bangsa secara atau Sarana Sosialisasi Politiktujuan sosialisasi politik sumber Pixabay A. Keluarga Tujuan sosialisasi politik melalui keluarga adalah cara paling efisien. Dimulai dari keluarga inilah antara orang tua dengan anak, sering terjadi “perbincangan” politik ringan tentang segala hal. Dalam peristiwa tersebut tanpa disadari terjadi transfer pengetahuan dan nilai-nilai politik tertentu yang diserap oleh si anak. B. Sekolah Tujuan sosialisasi politik dengan sarana sekolah melalui pelajaran civics education pendidikan kewarganegaraan, peserta didik dan guru saling bertukar informasi dan berinteraksi dalam membahas topik-topik tertentu yang mengandung nilai-nilai politik teoritis maupun praktis. Dengan demikian, peserta didik telah memperoleh pengetahuan awal tentang kehidupan berpolitik secara dini dan nilai-nilai politik yang benar dari sudut pandang akademis. C. Kelompok pertemanan Tujuan sosialisasi politik menggunakan Sarana sosialisasi politik lainnya adalah kelompok pertemanan atau peer group. Peer group termasuk kategori agen sosialisasi politik primary group. Peer group adalah teman-teman sebaya yang mengelilingi seorang individu. Pengaruh pertemanan dalam sosialisasi politik sudah berlangsung sejak masa pergerakan nasional. D. Media massa Media massa merupakan agen sosialisasi politik secondary group. Berita-berita yang dikemas dalam media audio visual televisi, surat kabar cetak, internet, ataupun radio, mengenai perilaku pemerintah ataupun partai politik banyak memengaruhi masyarakat. Tujuan sosialisasi politik melalu sarana ini adalah media massa mampu menyita perhatian individu oleh sebab sifatnya yang terkadang menarik atau cenderung berlebihan. E. Pemerintah Pemerintah merupakan agen sosialisasi politik secondary group. Pemerintah merupakan agen yang punya kepentingan langsung atas sosialisasi politik. Pemerintah yang menjalankan sistem politik dan stabilitasnya. Pemerintah biasanya melibatkan diri dalam politik pendidikan, melalui beberapa mata pelajaran yang ditujukan untuk memperkenalkan peserta didik kepada sistem politik negara, pemimpin, lagu kebangsaan, dan sejenisnya. Pemerintah juga secara tidak langsung melakukan sosialisasi politik melalui tindakan-tindakannya. Tujuan sosialisasi politik melalui tindakan pemerintah, orientasi afektif individu bisa terpengaruh dan ini memengaruhi budaya politiknya. F. Partai politik Salah satu fungsi dari partai politik adalah memainkan peran dalam sosialisasi politik. Ini berarti partai politik tersebut setelah merekrut anggota kader maupun simpatisannya secara periodik maupun pada saat kampanye, mampu menanamkan nilai-nilai dan norma-norma dari satu generasi ke generasi berikutnya. Partai politik harus mampu menciptakan kesan memperjuangkan kepentingan umum, sehingga mendapat dukungan luas dari masyarakat dan senantiasa dapat memenangkan SosialisasiAdapun fungsi sosialisasi dalam pembentukan peran dan status sosial adalah sebagai berikut. 1. Mampu mempelajari dan menghayati norma-norma yang ada dalam kelompok tempat ia tinggal. 2. Dapat mengenal masyarakat lebih luas. 3. Mengetahui peran-peran yang dimiliki masing-masing anggota masyarakat. 4. Dapat mengembangkan kemampuan sesuai peran dan status sosialnya. Reporter Afifah Cinthia Pasha* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Berikutyang bukan merupakan fungsi sosialisasi politik adalah . A. mengubah kebudayaan politik suatu bangsa B. membentuk kebudayaan politik suatu bangsa C. memelihara kebudayaan politik suatu bangsa D. mentransmisikan kebudayaan politik suatu bangsa E. mengindoktrinasi kebudayaan politik suatu bangsa Pembahasan: Sosialisasi merupakan proses penanaman atau transfer kebiasaan dari generasi kepada generasi yang lain. Sosialisasi merupakan sebuah proses interaksi sosial untuk memberikan informasi tentang hal yang baru kepada masyarakat. Beberapa ahli menyebutkan bahwa sosialiasi adalah teori tentang peranan role theory karena dalam proses sosialisasi, individu maupun kelompok diberikan dan diajarkan bermacam-macam peran yang harus dijalankan oleh individu maupun kelompok. Kita sebagai warga negara Indonesia sudah tidak asing lagi terhadap kata sosialisasi dalam kehidupan masyarakat. Bagi sebagian orang, sosialisasi dapat diartikan sebagai penyuluhan tentang suatu program. Salah satu contohnya adalah sosialisasi tentang sistem pemilu di Indonesia adalah negara yang menganut sistem politik yang berdasarkan demokrasi. Sistem politik demokrasi di Indonesia dilakukan salah satunya dengan menggunakan sosialisasi politik. Sosialisasi politik merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Dalam buku yang ditulis oleh Listyarti & Setiadi 2006 yang berjudul Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK dan MAK kelas X, disebutkan bahwa terdapat dua hal yang penting mengenai sosialiasi dalam politik, yaituPertama, sosialisasi politik berjalan terus-menerusZaman akan terus berkembang seiring berjalannya waktu, begitu juga dengan sosialisasi politik. Sosialisasi politik berjalan terus-menerus selama masa hidup seseorang. Tidak bisa dipungkiri, selama masih ada peradaban, disitu juga ada sistem politik yang membutuhkan sosialisasi guna melancarkan berjalannya sistem politik di berbagai negara. Melalui adanya sosialiasi politik, sikap dan nilai diperoleh dan dibentuk saat masa anak-anak akan selalu mengalami penyesuaian dan penguatan ketika anak tersebut mendapatkan pengalaman-pengalaman sosial. Sosialisasi politik harus dapat berjalan secara terus-menerus karena pengetahauan dan pemahaman yang dimiliki oleh anak tentang politik di masa sekarang, belum tentu masih sama ketiak anak tersebut tumbuh dewasa di masa depan. Sosialisasi politik dilaksanakan secara terus-menerus seiring dengan kemajuan zaman melalui pendidikan di sekolah, pengalaman keluarga, dan pergaulan dalam sosialisasi politik dapat diwujudkan melalui transmisi dan pengajaranSosialisasi politik dapat diwujudkan melalui transmisi dan pengajaran. Transmisi merupakan pengiriman, penularan, dan penyebaran pesan atau lainnya dari seseorang kepada orang lain. Sedangkan pengajaran adalah suatu cara mengenai bagaimana untuk mempersiapkan pengalaman belajar bagi invidu maupun kelompok. Sosialisasi politik terjadi melalui proses interaksi antara sikap dan keyakinan politik yang dimiliki oleh generasi lanjut/ tua dengan generasi penerus/ muda. Generasi muda masih fleksibel dalam menerima suatu ajaran yang diberikan. Oleh karena itu, proses sosialisasi politik dalam lingkungan masyarakat dilakukan melalui beberapa lembaga. Lembaga yang dapat mewujudkan proses sosialisasi politik antara lain sekolah, kelompok-kelompok dalam pergaulan, pekerjaan, dan media Sosialisasi PolitikSetelah kita mengetahui tentang apa itu sosialisasi politik dan hal penting mengenai sosialisasi politik, selanjutnya artikel ini menjabarkan tentang fungsi sosialiasi politik. Seperti yang sudah disebutkan, dalam melaksanakan proses kehidupan berpolitik di dalam masyarakat, sosialisasi politik penting untuk dilakukan. Fungsi dari sosialisasi politik menjadi penting untuk mengedukasi masyarakat tentang politik itu sendiri. Adapun fungsi sosialisasi politik dalam kehidupan bermasyarakat adalah sebagai Mengubah, memelihara, membentuk, dan mentransmisikan kebudayaan politik suatu memiliki banyak keragaman kebudayaan yang terdapat pada masyarakat. Keragaman kebudayaan yang dimiliki salah satunya adalah kebudayaan politik. Kebudayaan politik mempunyai fungsi dan peranan yang penting dalam menjaga kelangsungan sistem inilah fungsi dari kilasan partai politikFungsi kebudayaan bagi masyarakat dan fungsi sosialiasi politik adalah mengubah, memelihara, membentuk, dan mentransmisikan kebudayaan politik suatu kebudayaan dalam proses politik berarti megubah pandangan politik yang dimiliki oleh seseorang sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi kebudayaan politik diperlukan agar masyarakat terbiasa tehadap tatanan kebudayaan politik yang berlaku sesuai dengan perkembangan kebudayaan politik pada masa era orde lama dan orde baru, tentunya berbeda dengan era reformasi sekarang kebudayaan politik merupakan suatu penyesuaian kondisi dan perlakukan dalam sikap politik agar proses politik dapat berjalan dengan Memelihara kebudayaan politik suatu bangsaJuga memiliki ciri-ciri sistem politik demokrasi berarti Sosialisasi politik diperlukan untuk memihara kebudayaan politik yang dimiliki oleh suatu bangsa. Seperti yang kita ketahui, Indonesia menganut sistem politik demokratis. Hal ini berarti dalam melaksanakan kegiatan atau proses politik, negara dan pemerintah harus melibatkan masyarakat. Budaya politik awal yang sudah berubah sesuai dengan perkembangan zaman perlu dipelihara agar kebudayaan politik yang sudah terbentuk tidak hilang. Walapun kebudayaan politik dapat berubah, ada nilai-nilai dalam kebudayaan politik yang tidak berubah terutama yang berkaitan dengan peraturan perundang-undangan. Pemeliharaan kebudayaan politik diatur dan dilindungi dalam undang-undang dengan tujuan agar kebudayaan politik yang sudah terbentuk tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang yang bisa membentuk partai politik sebagai berkikutMembentuk dan mentrasmisikan kebudayaan politik suatu bangsa merupakan salah bagian dari fungsi sosialisasi budaya politik merupakan proses yang diperlukan sebagai langkah kelanjutan dari proses perubahan kebudayaan melalui proses perubahan, kebudayaan politik dibentuk secara perlahan-lahan untuk mendapatkan persamaan persepsi bagi pembentukan kebudayaan politik dilakukan melalui proses transimsi dalam bentuk sosialisasi di kalangan transmisi kebudayaan politik merupakan proses yang penting untuk mengenalkan dan menamkan kepada masyarakat tentang proses politik yang sedang berlangsung. Proses transmisi dapat dilakukan melalui proses pendidikan yang berlangsung di masyarakat maupun lembaga pendidikan baik formal, informal, dan non Meningkatkan pemahaman serta pengetahuan seseorang tentang dunia semua orang dan ciri-ciri masyarakat politik memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang politik yang sama. Oleh karena itu sosialisasi politik diperlukan dalam menyelenggarakan kehidupan politik dalam masyarakat. Sosialisasi politik dapat meningkatkan pemahaman serta pengetahuan seseorang tentang dunia politik yang ada. Berikut dari penjelasan peningkatan dalam dunia politik di IndonesiaPeningkatan pemahaman dan pengetahuan tentang dunia politik diperlukan oleh masyarakat dalam pengetahuannya tentang kehidupan dan proses politik, agar masyarakat setidak-tidaknya tahu dan paham tentang kehidupan politik yang ada di dalam negeri sendiri demi tercapainya masyarakat transmisi kebudayaan politik merupakan proses yang penting untuk mengenalkan dan menamkan kepada masyarakat tentang proses politik yang sedang berlangsung. Proses transmisi dapat dilakukan melalui proses pendidikan yang berlangsung di masyarakat maupun lembaga pendidikan baik formal, informal, dan non tentang sistem pemilihan umum merupakan salah satu contoh sosialiasi di dalam masyarakat. Sosialisasi yang dilakukan di Indonesia mencakup di beberapa aspek, salah satunya adalah aspek politik yang selanjutnya disebut dengan sosialisasi politik. Sosialisasi politik merupakan suatu cara yang dipergunakan oleh seseorang maupun kelompok untuk memberikan informasi dan mengenalkan nilai-nilai, sikap-sikap, dan etik dalam politik yang berlaku dan dianut oleh suatu Mengajarkan nilai-nilai yang berlaku dalam atau keyakinan yang berlaku dalam politik merupakan sikap yang dimiliki oleh individu terhadap sistem politik berserta komponen-komponennya. Nilai-nilai dalam politik mengajarkan masyarakat untuk menjadikan politik itu sebagai sebuah budaya. Budaya politik yang ajarkan melalui nilai-nilai yang berlaku dalam politik menjadi sebuah orientasi secara psikologis terhadap sistem politik yang mengalami proses internasilasi diri ke dalam bentuk orientasi secara kognitif, afektif, dan evaluasi. Bentuk orientasi inilah yang nantinya membawa individu menjadi terbiasa terhadap nilai-nilai yang dimiliki dalam budaya politik itu serta memelihara sistem politik yang dilaksanakan oleh politik berfungsi untuk mengajarkan serta memelihara sistem politik yang dilaksanakan oleh sosialisasi politik, masyarakat menjadi tahu dan paham tentang jalannya sistem perpolitikan yang ada di politik ini setidaknya dapat membuat masyarakat di Indonesia menjadi melek politik walaupun pengaruhnya tidak terlalu signifikan.[accordion] [toggle title=”Artikel Terkait” state=”closed”]Fungsi Partai PolitikFungsi Lembaga Swadaya MasyarakatCiri-ciri Sistem PolitikPeran Keluarga dalam Pembentukan KepribadianPeran Lembaga Pengendalian SosialPeran dan Fungsi Mahasiswa Dalam MasyarakatFungsi DPRPeran dan Fungsi Bank IndonesiaTugas dan Fungsi Aparat Desa[/toggle] [toggle title=”Artikel Lainnya”]Norma-norma Dalam MasyarakatTugas dan Fungsi Komnas HAMPentingnya Pendidikan KarakteRT dan RW di IndonesiaCara Mencegah Radikalisme Dan TerorismeFungsi Tata Tertib Sekolah Bagi SiswaCara Menjaga Nama Baik Sekolah[/toggle] [/accordion]Itulah sekilas dari artikel tentang 4 kegunaan sosialisasi politik yang bisa anda ketahui yang ada di negara Indonesia. Dengan adanya politik dapat membantu negara bersosialisasi dengan negara lain.
Berikutyang bukan merupakan fungsi dari lembaga sosial keluarga adalah fungsi A. Reproduksi B. Ekonomi C. Sosialisasi D. Pendidikan
Melalui artikel ini, Anda akan belajar bagaimana mendefinisikan sosialisasi politik, dan mendapatkan wawasan tentang faktor-faktor utama yang bekerja sama untuk mempengaruhi keyakinan dan pendapat politik yang kita kembangkan selama hidup kita dan fungsi dari sosialisasi politik. Pengertian sosialisasi politik mengacu pada mekanisme pembelajaran, adaptasi dan integrasi yang melaluinya individu-individu dari suatu masyarakat diberkahi dengan budaya politik. Proses dari perspektif interaksionis dimulai pada masa kanak-kanak individu dan dibatasi sepanjang hidup. Kepentingannya terletak pada kenyataan bahwa variasi atau perbedaan dalam proses sosialisasi berdampak pada partisipasi politik. Hyman mendefinisikannya sebagai pembelajaran pola sosial yang sesuai dengan posisinya dalam masyarakat melalui mediasi lembaga sosialisasi 1959 25. Greenstein 1965 10 mencirikannya sebagai pembelajaran politik, formal dan informal, disengaja dan tidak direncanakan, di setiap tahap siklus hidup yang mencakup pembelajaran sikap sosial politik dan non-politik eksplisit yang memiliki relevansi politik. Apa itu sosialisi politik? Sosialisasi politik merupakan proses pembelajaran di mana orang mengembangkan pemahaman tentang identitas politik, pendapat, dan perilaku mereka. Melalui berbagai agen sosialisasi, seperti orang tua, teman sebaya, dan sekolah, pengalaman sosialisasi politik seumur hidup memainkan peran kunci dalam mengembangkan sifat patriotisme dan kewarganegaraan yang baik. Tujuan penting dari sosialisasi politik adalah untuk menjamin kelangsungan hidup sistem politik yang demokratis bahkan selama masa tekanan yang ekstrim, seperti depresi ekonomi atau perang. Sistem politik yang stabil dicirikan oleh pemilihan umum yang diadakan secara teratur yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan secara hukum, dan bahwa rakyat menerima hasilnya sebagai sah. Misalnya, ketika hasil pemilihan presiden AS tahun 2000 yang penuh gejolak akhirnya diputuskan oleh Mahkamah Agung, kebanyakan orang Amerika dengan cepat menerima George W. Bush sebagai pemenangnya. Alih-alih protes dengan kekerasan, negara itu melanjutkan politik seperti biasa. Selama proses sosialisasi politik, orang biasanya mengembangkan tingkat kepercayaan mereka pada legitimasi sistem politik dan tingkat kemanjuran politik, atau kekuasaan, untuk mempengaruhi sistem itu. Dalam bukunya yang berjudul Pengantar Sosiologi Politik, Michael Rush dan Phillip Althoff mengemukakan fungsi sosialisasi sebagai berikut 1. Melatih individu Sosialisasi politik melatih individu dalam memasukkan nilai-nilai politik yang berlaku di dalam sebuah sistem politik. Pembelajaran mengenai pemahaman sistem politik suatu negara pun diajarkan di bangku sekolah. Hal ini dilakukan untuk menanamkan pemahaman kepada semua warga negara sebagai subjek dan objek politik. Dalam proses pembelajaran politik tersebut dimungkinkan individu untuk menerima atau melakukan suatu penolakan atas tindakan pemerintah, mematuhi hukum, melibatkan diri dalam politik, ataupun memilih dalam pemilihan umum. 2. Memelihara sistem politik Sosialisasi politik juga berfungsi untuk memelihara sistem politik dan pemerintahan yang resmi. Setiap warga negara harus mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan sistem politik. Pemahaman tersebut dapat dimulai dari hal-hal yang mudah sifatnya, seperti warna bendera sendiri, lagu kebangsaan sendiri, bahasa sendiri, ataupun pemerintah yang tengah memerintahnya sendiri. Melalui pemahaman tersebut, setiap warga negara dapat memiliki identitas kebangsaan yang jelas. Pengaruh Sosialisasi Politik Seperti subjek lain di mana orang mengembangkan pendapat, banyak faktor berkontribusi pada sosialisasi politik seseorang. Karena ini adalah perkembangan yang terjadi selama bertahun-tahun, sejauh mana faktor-faktor ini mempengaruhi seseorang sering kali bergantung pada tahap perkembangan mereka pada saat pengaruhnya. Seperti halnya dengan banyak hal yang kita yakin, keluarga kita adalah pengaruh paling signifikan terhadap keyakinan dan opini politik kita. Hal ini sering terjadi karena keluarga kita adalah kelompok dengan siapa kita menghabiskan sebagian besar waktu kita selama tahun-tahun pembentukan kita, dan dalam banyak kasus, mereka adalah kelompok yang pendapatnya paling kita hargai. Di samping keluarga kita, media adalah pengaruh yang paling signifikan pada keyakinan kita karena itu sering kali merupakan cara kami memperoleh informasi tentang dunia. Media memiliki kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi atau memvalidasi keyakinan dan opini politik kita. Lingkungan sekolah kita merupakan pengaruh penting karena mereka adalah tempat di mana kita menghabiskan banyak waktu dan di mana kita dihadapkan pada ide-ide baru, orang yang berbeda, dan keyakinan sistem. Meskipun tidak berdampak langsung pada keyakinan politik kita, sebagian besar kelompok agama memiliki keyakinan politik yang kuat yang cenderung mempengaruhi pendapat anggota; oleh karena itu, mereka dapat memperkuat atau melemahkan keyakinan politik saat ini. Seperti sekolah, tempat kerja kita menyita banyak waktu dan sering kali merupakan tempat di mana kita paling mungkin menemukan ide-ide baru sebagai orang dewasa. Di negara-negara demokratis, anak-anak diajarkan untuk menghargai hak pilih mereka, yang mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam proses orang dewasa di tempat kerja atau situasi sosial lainnya, sangat mungkin bahwa keyakinan politik kita sudah tertanam kuat dalam pikiran kita dan tidak mungkin. berubah karena kepercayaan orang-orang di sekitar kita. Namun demikian, pengalaman kita di tempat kerja atau melalui hubungan lain dapat memperkuat atau melemahkan keyakinan kita berdasarkan apa yang kita lihat dan dengar di lingkungan tersebut. Sebagai contoh, seorang pekerja sosial yang secara politik konservatif dan sangat religius mungkin mengembangkan keyakinan konservatif yang lebih kuat berdasarkan pengalaman mereka dengan orang-orang rendah pendapatan atau populasi berisiko; atau mereka mungkin mendapati diri mereka menjadi kurang konservatif karena alasan yang sama. Sebaliknya, jika seseorang dibesarkan oleh orang tua yang tidak memiliki minat pada politik, kemungkinan besar mereka tidak akan tertarik pada orang atau media yang berpikiran politik dan tidak mungkin mengembangkan opini politik yang kuat. Agen sosialisasi politik Orientasi politik dipelajari dalam interaksi dengan agen sosialisasi. Para agen mentransmisikan orientasi politik dalam tiga dimensi kognitif, afektif dan perilaku. Tingkat kognitif mewakili pengetahuan dan pemahaman tentang ruang politik. Dimensi afektif mencerminkan perasaan yang dihasilkan oleh simbol, objek, dan kepribadian politik. Dimensi ketiga melibatkan tindakan terhadap politik yang dapat berkisar dari mengambil bagian aktif hingga tidak mengikuti proses pemilihan. Efek dan perhatian yang diterima oleh para akademisi terhadap agen sosialisasi yang berbeda bervariasi dari karya pertama yang berfokus terutama pada peran keluarga, sekolah dan tempat kerja hingga karya yang kemudian berfokus pada peran yang dimainkan oleh partai politik, serikat pekerja. dan gereja. Mereka telah kehilangan berat badan demi kelompok sebaya atau peran media massa. Kebulatan suara bukanlah sesuatu yang menjadi ciri para peneliti dalam sosialisasi politik, membangun perdebatan seputar pengaruh relatif dari masing-masing agen ini dan orang lain yang mungkin berpengaruh, seperti konteks yang semakin tidak diperhatikan Percheron, 1985 218. Keluarga dianggap sebagai agen sosialisasi utama karena relevansinya, karena keluarga menginisiasi anak sejak lahir dengan tingkat kepercayaan dan kasih sayang yang tinggi. Selama tahun-tahun pertama kehidupan, peran dan pengetahuan diperoleh melalui kondisi penyisipan keluarga dalam masyarakat dan oleh nilai-nilai, sikap dan representasi yang dikomunikasikan orang tua kepada anak-anak mereka. Agen sekunder dianggap sebagai mereka yang bukan bagian dari lingkungan keluarga langsung individu dan yang memelihara hubungan yang sifatnya berbeda dengannya untuk jangka waktu tertentu. Agen menjalin hubungan dengan individu secara bersamaan, misalnya pada masa kanak-kanak sosialisasi terjadi dalam interaksi dengan keluarga, lembaga pendidikan, media massa dan kelompok teman sebaya, baik itu rekan kerja maupun teman. Beberapa dari mereka memberikan pengaruh rangkap tiga, seperti sekolah, karena isi ajaran pendidikan yang dapat mengarah pada indoktrinasi, karena inisiasi bentuk-bentuk partisipasi tertentu dan karena pembelajaran beberapa jenis hubungan kekuasaan Percheron, 1985 215. Ringkasan Dalam istilah yang paling sederhana, sosialisasi politik adalah proses di mana seseorang mengembangkan seperangkat keyakinan dan pendapat politik. Meskipun hal ini dimulai dengan dan sangat dipengaruhi oleh orang tua kita, hal ini juga dipengaruhi oleh jenis media yang kita konsumsi, kepercayaan teman-teman kita di sekolah dan tempat kerja, dan agama yang mungkin kita gunakan untuk menyelaraskan diri. Dalam kebanyakan kasus, faktor-faktor ini bekerja sama untuk membantu kita mengembangkan keyakinan politik kita, tetapi bagi orang-orang yang tidak terpengaruh oleh pengaruh ini, mereka mungkin tidak mengembangkan keyakinan politik yang kuat sama sekali. METODESOSIALISASI POLITIK ( oleh Rush dan Althoff) 1. Imitasi Peniruan terhadap tingkah laku individu-individu lain. Imitasi penting dalam sosialisasi masa kanak-kanak. Pada remaja dan dewasa, imitasi lebih banyakbercampur dengan kedua mekanisme lainnya, sehingga satu derajat peniruannya terdapat pula pada instruksi mupun motivasi. 2. Instruksi Sosialisasipolitik memiliki beberapa fungsi. David E. Apter, dalam " Pengantar Analisis Politik ", menjelaskan bahwa fungsi sosialisasi terdiri dari tiga fase, yaitu : fase pertama adalah proses belajar dalam keluarga. Fase pertama ini membentuk kecenderungan pokok yang sekali berurat-berakar dalam kepribadian, sangat sulit berubah. Beberapapartai politik di Indonesia menerapkan fungsi-fungsi yang beragam dalam rangka mempertahankan eksistensi mereka di arena politik. Salah satunya adalah strategi fungsi komunikasi politik yang diterapkan oleh salah satu partai politik yang ikut berkontestasi dalam pemilu tahun 2019, yaitu Partai Solidaritas Indonesia atau PSI. Nampaknya 3QrXKH.
  • eo6ki458a9.pages.dev/174
  • eo6ki458a9.pages.dev/201
  • eo6ki458a9.pages.dev/98
  • eo6ki458a9.pages.dev/104
  • eo6ki458a9.pages.dev/16
  • eo6ki458a9.pages.dev/41
  • eo6ki458a9.pages.dev/334
  • eo6ki458a9.pages.dev/447
  • berikut yang bukan merupakan fungsi sosialisasi politik adalah